Sabtu, 09 Februari 2013

Capailah Cita-Cita Mu !

Cita-cita atau tujuan hidup ini hanya bisa diraih jika kita memiliki motivasi yang kuat dalam diri kita. Tanpa motivasi apapun, sulit sekali kita menggapai apa yang kita cita-citakan. Tapi tak dapat dipungkiri, memang cukup sulit membangun motivasi di dalam diri sendiri. Bahkan mungkin kita tidak tahu pasti bagaimana cara membangun motivasi di dalam diri sendiri. Padahal sesungguhnya banyak hal yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan motivasi tersebut.
Caranya? coba simak tips berikut ini:

1. Ciptakan sensasi
Ciptakan sesuatu yang dapat “membangunkan” dan membangkitkan gairah kita saat pagi menjelang. Misalnya, kita berpikir esok hari harus mendapatkan keuntungan 1 milyar rupiah. Walau kedengarannya mustahil, tapi sensasi ini kadang memacu semangat kita untuk berkarya lebih baik lagi melebihi apa yang sudah kita lakukan kemarin.

2. Kembangkan terus tujuan kita
Jangan pernah terpaku pada satu tujuan yang sederhana. Tujuan hidup yang terlalu sederhana membuat kita tidak memiliki kekuatan lebih. Padahal untuk meraih sesuatu kita memerlukan tantangan yang lebih besar, untuk mengerahkan kekuatan kita yang sebenarnya. Tujuan hidup yang besar akan membangkitkan motivasi dan kekuatan tersendiri dalam hidup kita.

3. Memikirkan saat kematian datang
Kita perlu memikirkan saat kematian datang, meskipun gejala ke arah itu tidak dapat diprediksikan. Membayangkan saat-saat terakhir dalam hidup ini sesungguhnya merupakan saat-saat yang sangat sensasional. Kita dapat membayangkan ‘flash back’ dalam kehidupan kita.
Sejak kita menjalani masa kanak-kanak, remaja, hingga tampil sebagai pribadi yang dewasa dan mandiri. Jika kita membayangkan ‘ajal’ kita sudah dekat, akan memotivasi kita untuk berbuat lebih banyak lagi selama hidup kita.

4. Tinggalkan teman yang tidak perlu
Jangan ragu untuk meninggalkan teman-teman yang tidak dapat mendorong kita mencapai tujuan. Sebab, siapapun teman kita, seharusnya mampu membawa kita pada perubahan yang lebih baik. Ketahuilah bergaul dengan orang-orang yang optimis akan membuat kita berpikir optimis pula. Bersama mereka hidup ini terasa lebih menyenangkan dan penuh motivasi.

5. Hampiri bayangan ketakutan
Saat kita dibayang-bayangi kecemasan dan ketakutan, jangan melarikan diri dari bayangan tersebut. Misalnya selama ini kita takut akan menghadapi masa depan yang buruk. Datang dan nikmati rasa takut kita dengan mencoba mengatasinya. Saat kita berhasil mengatasi rasa takut, saat itu kita telah berhasil meningkatkan keyakinan diri bahwa kita mampu mencapai hidup yang lebih baik.

6. Ucapkan “selamat datang” pada setiap masalah
Jalan untuk mencapai tujuan tidak selamanya semulus jalan tol. Suatu saat kita akan menghadapi jalan terjal, menanjak dan penuh bebatuan. Jangan memutar arah untuk mengambil jalan pintas. Hadapi terus jalan tersebut dan pikirkan cara terbaik untuk bisa melewatinya. Jika kita memandang masalah sebagai sesuatu yang mengerikan, kita akan semakin sulit termotivasi. Sebaliknya bila kita selalu siap menghadapi setiap masalah, kita seakan memiliki energi dan semangat berlebih untuk mencapai tujuan kita.

7. Mulailah dengan rasa senang
Jangan pernah merasa terbebani dengan tujuan hidup kita. Coba nikmati hidup dan jalan yang kita tempuh. Jika sejak awal kita sudah merasa ‘tidak suka’ rasanya motivasi hidup tidak akan pernah kita miliki.

8. Berlatih dengan keras
Tidak bisa tidak, kita harus berlatih terus bila ingin mendapatkan hasil terbaik. Pada dasarnya tidak ada yang tidak dapat kita raih jika kita terus berusaha keras. Semakin giat berlatih semakin mudah pula mengatasi setiap kesulitan.

Jadilah Anak yang Membanggakan Orang Tua

Pasti pengen donk kalau orang tua bangga sama kita sebagai anak. Lalu apa yang harus kita (anak) lakukan agar ortu bisa bangga pada kita??
Simple kok,,, Ikuti Tips ini ya….

1. Langsung Pulang Ke Rumah
Sepulang sekolah/kuliah, sepulang bimbel (bimbingan belajar), setelah main, setelah belajar kelompok, setelah membeli sesuatu, selepas sholat di masjid/musholla, dan lain sebagainya segeralah untuk pulang ke rumah dan jangan ditunda-tunda terlalu lama karena semakin lama anak sampai di rumah maka semakin cemas pula orangtua yang selalu menanti di rumah.

2. Belajar dengan Sungguh-Sungguh
Nilai dari sekolah dan kuliah yang bagus dapat membuat orangtua menjadi tidak khawatir terhadap kelangsungan pendidikan anaknya. Berbeda dengan anak yang nilainya selalu jelek-jelek akan membuat cemas orangtua yang telah mati-matian membiayainya sekolah atau kuliah. Selain nilai, prestasi penunjang lainnya pun turut menyempurnakan rasa bangga orangtua kepada anaknya.

3. Menjadi Anak yang Sholeh Rajin Ibadah
Anak yang soleh yang gemar beribadah dan menjalankan perintah agama secara konsisten akan menghilangkan kecemasan dasar pada orangtua. Dengan keimanan dan ketakwaan yang baik maka seorang anak akan memiliki tameng terhadap berbagai keburukan-keburukan yang biasanya mempengaruhi anak-anak yang imannya atau ketakwaannya kepada Tuhan kurang. Orangtua nantinya tinggal mengarahkan anaknya saja agar tidak salah salam memahami suatu ajaran agama.

4. Tidak Manja dan Siap Hidup Mandiri
Anak yang mandiri tidak akan merasa kesulitan jika harus mengurus dirinya sendiri atau bahkan menghidupi dirinya sendiri karena berbagai sebab. Anak yang mandiri tidak akan selalu meminta dari orangtuanya dan akan berusaha untuk tidak bergantung kepada orangtuanya. Akan sangat lebih baik lagi jika mampu membantu orangtuanya yang kurang mampu secara finansial hasil jerih payahnya sendiri.

5. Sayang kepada Orangtua dan Keluarga Besar
Anak yang baik selalu sayang kepada keluarga yang selalu menerima dirinya dalam keadaan apapun juga. Keluarga harus dianggap sebagai sesuatu yang tidak ternilai harganya dan merupakan sesuatu yang sangat penting di dalam hidupnya. Anak yang sayang kepada orangtua dan keluarga akan menjaga keutuhan keluarganya dari berbagai gangguan dari dalam maupun dari luar.

6. Tidak Membuat Malu Keluarga di dalam Masyarakat
Anak yang baik selalu menjaga perilakunya di mana pun dia
berada. Tidak mudah terjerumus pada hal-hal negatif yang bisa menjadi aib bagi keluarga besar. Contohnya seperti melakukan tindak kriminal, melakukan kenakalan demi kenakalan, suka membual di depan orang-orang, suka mengganggu keharmonisan rumah tangga orang, dan lain sebagainya.

7. Tidak Salah Bergaul / Berteman
Anak yang cerdas dapat membedakan mana teman yang baik dan mana teman yang buruk bagi dirinya. Teman yang baik akan selalu dipertahankan dan teman yang tidak baik akan selalu diwaspadai (jaga jarak). Lebih cerdas lagi apabila bisa memanfaatkan teman-temannya bagi kebaikan dirinya tanpa temannya merasa dirugikan atau dizalimi (win-win solution). Orangtua pun akan mengingatkan jika anaknya berteman dengan orang-orang yang dipandangnya kurang baik dan memiliki itidak yang tidak baik kepada anak-anaknya.

8. Mau Mengikuti Nasehat Orangtua
Biasanya para orangtua akan selalu memberikan nasihat-nasihat yang baik kepada anak-anaknya agar anaknya bisa selamat hidup di dunia maupun di akherat kelak. Anak yang baik adalah anak yang mau mendengarkan nasihat orangtuanya, mau memahami nasihat orangtuanya dan juga mau menjalankan nasihat-nasihat yang baik-baik sebagai bekal dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

9. Pacaran yang Baik dan Sehat
Ketika punya pacar anak yang baik harus memperkenalkan pacarnya kepada orangtuanya dan harus memperkenalkan dirinya kepada orangtua pacarnya agar orangtua kedua belah pihak tidak khawatir anaknya jatuh cinta kepada orang yang salah. Anak yang baik tidak menjerumuskan dirinya kepada perilaku-perilaku maksiat dan menyimpang yang dapat membuat orangtuanya sedih apabila mengetahuinya. Pacaranlah untuk saling kenal mengenal satu sama lain sebagai persiapan pernikahan, bukan untuk sekedar main-main atau untuk pamer kepada orang lain.

10. Mampu Menjaga Emosi
Sebagai anak yang baik jangan sampai melampiaskan kekesalan atau kemarahan kepada bapak ibu orangtuanya karena perbuatan tersebut adalah perbuatan yang tidak terpuji. Hindarkanlah dari segala perkataan maupun perbuatan yang tidak sopan yang ditujukan kepada orangtua. Bagaimanapun perilaku orangtua kepada kita, kita tetap harus menahan emosi dan lebih banyak mengalah demi kebaikan bersama.

11. Bisa Membagi Waktu
Orangtua akan sangat cemas jika anaknya tidak bisa membagi waktu seperti terlalu sering main game, terlalu lama nonton televisi, sering nongkrong dengan teman-teman, sering lupa makan, kebanyakan jalan-jalan di mall, dan lain sebagainya yang membuat waktu belajar dan ibadah menjadi sangat kurang. Jadilah anak yang bijaksana menjalani hidup dengan membagi waktu yang proporsional untuk mencapai masa depan yang cerah.

12. Memiliki Cita-Cita yang Baik dan Dapat Dicapai
Ketika anak memiliki suatu impian dan harapan yang ingin diraih, maka orangtua akan selalu mendukung, selama apa yang dicita-citakan baik bagi anaknya kelak. Terkadang orangtua memaksakan kehendaknya untuk urusan masa depan anaknya, sehingga anak merasa terkekang dan tidak bebas menentukan jalan hidupnya. Tidak ada salahnya mengikuti keinginan orangtua namun tidak meninggalkan cita-cita pribadinya yang pada saatnya nanti bisa membuktikan kepada orangtuanya bahwa sang anak tidak main-main dalam upaya mewujudkan impiannya.

Yang paling penting kalian harus menyayangi dan mendo'akan mereka berdua !